Keyakinanadalah sesuatu yang sulit dirubah, termasuk di sini adalah nilai-nilai tentang baik buruk, hati nurani, dan ajaran agama. Etos kerja dimasukkan ke dalam kategori kepercayaan, yang bisa berubah sesuai dengan inputan yang masuk dari pikiran. Etos kerja menjadi dasar dari cara pikir profesionalisme. PeranPendidikan dalam menyikapi Globalisasi dan meningkatkan budaya kewirausahaan. Tahun 2002 negara-negara kawasan Asia Tenggara akan memasuki era. perdagangan bebas, yang lalu akan diperluas lagi untuk kawasan Asia Pasifik pada 2010, dan melalui mekanisme WTO, dunia akan disatukan pada 2020. Sejak sepuluh tahun. PENDAHULUAN Deskripsi. Dalam modul Profil Kewirausahaan terkait dengan lima unit pokok bahasan yang akan dibahas yaitu: Pembinaan komitmen yangbisa merusak pikiran anda, bagaikan virus yang menjangkit di tubuh anda, anda tidak akan sadar betapa cepatnya semuanya itu berjalan, anda akan sadar ketika cara berpikir anda sudah membuahkan hasil, apakah ituhasil yang baik maupun buruk. Pikirkan, renungkan, dan lakukanlah.Jangan hanya diam membiarkan waktu C Merupakan penafsiran resmi dari lembaga yang merumusk annya D. Tidak dapat diubah dan tiodak dapat dipisahk an ari batang tubuhnya JAWAB: B 15. Ciri utama dari suatu Negara kesatuan jika dibandingkan dengan Negara serikat, yaitu bahwa Negara kesatuan A. Memiliki konstitusi yang tertulis B. Kepala negaanya merupkan pilihan rakyat Merekrutkaryawan yang memiliki etos kerja yang baik sangatlah penting, atau bahkan lebih diutamakan dibanding ilmu yang kamu miliki. Nah, apa sih sebenarnya etos kerja itu? Pada artikel ini akan dibahas etos kerja secara lebih spesifik! Perilakumulia (etos kerja) yang perlu dilestarikan 1. Meyakini bahwa dengan kerja keras, pasti ia akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan (“man jada wa jada” – Siapa yang giat, pasti dapat). 2. Melakukan sesuatu dengan prinsip: “Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, dan mulai dari sekarang.” 3. Suratini diberikan kepada Presiden Amerika Serikat George W. Bush melalui kedutaan Swiss di Tehran pada tanggal 8 Mei 2006. Aslinya surat ini ditulis dalam Bahasa Persia, kemudian diterjemahkan ke Bahasa Inggris. Surat asli dalam Bahasa Persia tersedia di situs presiden, sedangkan terjemahan Bahasa Inggris dapat dilihat pula di situs tersebut. Modul4, Kiat Mengembangkan Sikap Kreatif dan Inovatif. fdalam dunia nyata, siswa perlu diperkenalkan dalam dunia kerja, dalam bentuk studi lapangan. 2. Amati kegagalan dan keberhasilan seseorang yang memiliki sikap kreatif dan sikap inovatif dalam kewirausahaan seperti artis, atlet, petani, pejabat, guru, kepala sekolah. E. Standarumum, dan yang pertama digunakan dalam manajemen layanan Teknologi Informasi (TI) adalah ISO/IEC 20000 (ISO 20000). Standar ini secara spesifik menentukan persyaratan bagi institusi (merujuk kepada BUMN, Swasta dan Government) penyedia layanan TI untuk merencanakan, menetapkan, menerapkan, mengoperasikan, memantau, mereview, NHQC9B. Productivity5 Faktor yang Menciptakan Etos Kerja yang Kuat By STUDiLMU Editor Kami yakin bahwa setiap pemimpin dan perekrut selalu menginginkan karyawan yang memiliki etos kerja yang kuat. Para perekrut tidak akan merasa rugi jika memiliki karyawan seperti ini, karena tanpa pengawasan yang ketat sekali pun, karyawan dengan etos kerja yang kuat akan selalu memberikan kinerja yang terbaik pada pekerjaannya. Apakah rekan pembaca pernah berpikir, “kira-kira saya memiliki etos kerja di dalam diri tidak ya?” Ini pertanyaan yang bagus loh! Artinya, rekan pembaca mau mengevaluasi diri sendiri dan ingin berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Bagi sebagian orang, etos kerja sangat sulit untuk dimiliki, namun nyatanya etos kerja dapat dilatih loh! Jadi jika rekan pembaca ingin memiliki etos kerja yang kuat, Yuk kita coba terapkan 5 faktor di bawah ini yang dapat menciptakan etos kerja. 1. Selalu Berperilaku Secara Profesional Profesionalisme adalah sesuatu yang sangat diperhatikan dari seorang karyawan baru, ketika mereka memulai pekerjaan di suatu perusahaan sampai mereka pergi meninggalkan perusahaan tersebut. Profesionalisme bisa berupa bagaimana cara mereka berpakaian, apakah mereka selalu menyelesaikan tugas kerja dengan tepat waktu, bagaimana sikap dan perilaku mereka terhadap rekan-rekan kerja, manajer, klien, bahkan mitra bisnis. Mereka adalah orang-orang yang selalu bertanggung jawab atas pekerjaan mereka. Artinya, tidak mengobrol secara berlebihan ketika bekerja, tidak datang ke kantor dengan waktu semaunya, dan lain sebagainya. Ketika rekan-rekan Career Advice ingin memiliki etos kerja yang kuat, maka rekan-rekan pembaca perlu belajar untuk bekerja secara profesional. Jika kita terus-menerus berusaha untuk bekerja secara profesional, maka perilaku ini akan menjadi kebiasaan baik bagi kita di kantor. Dan, ini dapat memudahkan kita menuju tangga kesuksesan. 2. Selalu Terorganisir dan Memiliki Produktivitas yang Tinggi. Poin pertama ini akan berlanjut pada poin kedua, ketika kita bekerja secara profesional, maka segala pekerjaan yang kita buat akan terorganisir dengan sangat baik. Tidak ada celah untuk bermalas-malasan dalam bekerja. Malahan, kita akan menjadi seseorang yang sangat bersemangat dan selalu termotivasi untuk menyelesaikan semua tugas dengan cepat dan tepat. Tugas-tugas kerja yang dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat akan membantu kita untuk memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Bagaimana caranya agar kita bisa menjadi terorganisir dan lebih produktif? Untuk mencapai hal ini, rekan-rekan Career Advice bisa membaca kiat-kiat yang dapat membantu kita semua untuk menjadi individu yang produktif. Sebagai contoh, rekan pembaca tidak menggunakan ponsel secara berlebihan ketika sedang bekerja. Ponsel dapat mengalihkan konsentrasi kita dari pekerjaan. Ketika fokus kita teralihkan ke layar ponsel, maka akan sulit untuk bisa fokus pada tugas kerja kita kembali. Contoh lainnya, kita perlu menjauhi kebiasaan untuk mengecek kotak masuk email secara terus-menerus. Mengecek email juga akan mengalihkan fokus kita, sama halnya seperti bermain ponsel ketika bekerja. Untuk itu, rekan pembaca perlu menetapkan waktu khusus untuk mengecek dan merespon email yang masuk. Hal-hal yang biasanya kita anggap sepele seperti ini justru akan membantu kita menjadi seorang yang terorganisir dan memiliki produktivitas yang sangat baik. Yuk, kita latih diri kita untuk lebih terorganisir mulai dari sekarang agar mempunyai etos kerja yang kuat. 3. Memiliki Kerjasama Tim yang Kuat. Faktor lain untuk memiliki etos kerja yang kuat adalah dengan memahami secara baik bahwa setiap individu adalah bagian dari komunitas. Sama halnya dengan setiap karyawan di kantor, mereka adalah bagian dari keseluruhan tim. Kita perlu meyakini bahwa setiap orang memiliki peranan, keunggulan serta kekurangannya masing-masing. Dengan meyakini hal ini, kita akan saling mendukung satu sama lain, dan membentuk suatu kesatuan yang kuat. Jadi untuk memiliki etos kerja yang kuat, kita perlu belajar untuk saling memahami anggota tim lainnya dan mengenal mereka dengan lebih baik. Jangan egois dengan menganggap diri kita sebagai orang yang paling hebat daripada yang lain, karena tidak ada satupun orang sukses di dunia ini yang bisa berkembang dengan bantuan diri mereka sendiri. 4. Selalu Bertekad untuk Sukses. Faktor keempat untuk memiliki etos kerja adalah memiliki motivasi internal yang sangat kuat. Tidak peduli seberapa kejamnya orang-orang yang ingin menjatuhkan kita, kita selalu punya alasan untuk bangkit dan terus mengejar impian yang kita harapkan di dalam hidup. Orang-orang dengan tekad yang kuat untuk sukses akan selalu bersemangat untuk bekerja. Mereka bekerja keras dengan giat dan gigih. Setiap pagi, siang dan malam, mereka tidak pernah berhenti untuk terus bekerja dan berinovasi untuk memikirkan strategi-strategi nyata agar bisa menjadi orang sukses di masa depan. Jangan pernah remehkan segala impian yang kita miliki untuk menjadi orang sukses, semua impian itu akan menjadi cahaya yang menerangi setiap langkah kita untuk terus maju ke depan. Meskipun kehidupan terasa semakin sulit dan menyusahkan, namun semua itu tidak akan menjadi masalah bagi kita. 5. Memberikan Konsistensi pada Pekerjaan yang Berkualitas Tinggi. Untuk memiliki etos kerja yang tinggi, tidak bisa diraih dalam satu hari saja. Perlu sebuah konsistensi yang tinggi dalam bekerja keras, bekerja dengan gigih dan rajin. Orang-orang dengan etos kerja yang tinggi cenderung selalu memberikan hasil kerja yang berkualitas tinggi. Mereka tidak akan pernah bekerja setengah-setengah atau memberikan hasil yang minimal. Biasanya, orang-orang seperti ini memiliki standar tertentu ketika bekerja, mereka selalu ingin memberikan hasil kerja yang terbaik dan membanggakan. Nah, itu dia 5 faktor yang bisa membantu kita menciptakan etos kerja yang kuat. Apakah rekan pembaca tertarik untuk menerapkannya mulai dari sekarang? Jika “ya”, bagus! Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice. Memiliki pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan hobi merupakan impian setiap orang apalagi bagi Anda yang baru menyelesaikan pendidikan. Namun, memasuki dunia kerja tidak semudah yang dibayangkan. Sebelum memasuki dunia pekerjaan, Anda terlebih dahulu harus bersaing dengan pencari kerja lainnya. Maka dari itu, ketika telah mendapatkan pekerjaan alangkah lebih baik jika melakukan yang terbaik dalam pekerjaan yang dijalani. Maka dari itu, memiliki etos kerja yang baik perlu Anda miliki. Hal ini bukan hanya untuk perusahaan atau tempat Anda bekerja. Namun, lebih dari itu, sikap pada pekerjaan yang Anda miliki tentu mencerminkan kepribadian, karakter bahkan sikap Anda terhadap tanggung jawab. Untuk itu, kita perlu melakukan yang terbaik terhadap apapun yang dibebankan menjadi tanggung jawab. Agar lebih memahami, berikut ini adalah ulasan mengenai etos kerja, mulai dari pengertian hingga ciri-ciri orang yang memiliki kinerja yang baik. Pengertian Etos Kerja yang Perlu DiketahuiFungsi Etos Kerja Terhadap Kinerja SeseorangMendorong seseorang untuk bertindakMemberikan gairah untuk bekerja lebih giatMendorong untuk bergerak lebihFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja SeseorangBudayaAgamaKondisi lingkunganMotivasiEkonomi yang terstrukturEtos Kerja Pada Dunia StartupMendukung banyak halPenuh dengan ideMudah beradaptasiMengambil resikoOpen mindedCiri-Ciri Seseorang yang Memiliki Etos Kerja TinggiMenghargai waktuMemiliki moralitas dan kejujuranKomitmen terhadap sesuatuMemiliki pendirian yang kuat Pengertian Etos Kerja yang Perlu Diketahui Etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang memiliki arti kepribadian, sikap, karakter, keyakinan terhadap sesuatu dan juga watak. Beberapa tokoh atau ahli memiliki perbedaan dalam mendefinisikan hal ini, seperti Max Weber yang menjelaskan bahwa etos kerja adalah perilaku kerja yang etis atau sesuai aturan, serta menjadi kebiasaan dalam bekerja dan berporos pada etika. Sementara Toto Tasmara berpendapat bahwa etos kerja merupakan totilas seseorang dalam kepribadian, ekspresi, memandang dan meyakini sesuatu serta memberikan makna terhadap permasalahan tertentu yang mendorong untuknya bertindak secara optimal atau high performance. Sedangkan, Geertz menjelaskan bahwa yang dimaksud etos dalam bekerja adalah sikap dasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan oleh hidup. Dari definisi-definisi yang telah dijelaskan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa etos kerja merupakan sebuah keyakinan seseorang atau kelompok dalam melakukan kehendak atau pekerjaannya, yang sesuai etika, dipenuhi dengan semangat dan cita-cita tinggi. Ia juga tercermin dari sikap atau kepribadian seseorang terhadap tanggung jawab yang dibebankannya. Maka dari itu, pentingnya memiliki semangat dalam melakukan sesuatu, karena hal ini akan memberikan efisiensi dan hasil yang memuaskan dibanding dengan bermalas-malasan dalam bekerja. Selain itu, semangat dalam melakukan pekerjaan tentu membuat rasa optimis Anda bertambah yang akan memberikan kontribusi positif terhadap hasil pekerjaan Anda. Fungsi Etos Kerja Terhadap Kinerja Seseorang Seperti yang disebutkan bahwa memiliki kinerja yang baik dapat dilihat dari etika kerja yang dilakukan oleh seseorang. Kinerja tersebut akan dijadikan sebagai bahan penilaian oleh orang lain, bahkan atasan kerja di kantor. Maka dari itu, penting untuk selalu memperhatikan setiap apa yang dilakukan, seperti sikap dan perilaku saat bekerja. Fungsi dari adanya etika kerja adalah agar seseorang memiliki semangat dalam bekerja yang membuat ia belajar banyak hal dalam dunia profesionalitas, serta memberinya ruang untuk mengembangkan potensi diri bahkan kemampuan dalam kepemimpinan. Adapun fungsi dari etos kerja sendiri antara lain adalah. Mendorong seseorang untuk bertindak Sebagai sesuatu yang menimbulkan tindakan, semangat dan keyakinan dalam bekerja juga memunculkan sikap optimis seseorang. Sikap optimis tersebut, akan memberikan dampak yang positif terhadap perbuatan atau tindakan seseorang untuk memenuhi tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya. Memberikan gairah untuk bekerja lebih giat Gairah dalam melakukan pekerjaan tidak semata-mata tumbuh begitu saja. Untuk sebagian orang, gairah untuk melakukan pekerjaan atau rutinitas keseharian sangat sulit. Hal ini dikarenakan aktivitas yang rutin terkadang menimbulkan kejenuhan. Maka dari itu, seseorang membutuhkan gairah dalam melakukan sesuatu, sehingga rutinitas yang dilakukan setiap hari tetap menjadi kegiatan yang menyenangkan baginya. Mendorong untuk bergerak lebih Dalam dunia pekerjaan, persaingan merupakan hal yang sudah akrab dihadapi, baik persaingan antar rekan kerja maupun persaingan dalam menguasai pasar dengan perusahaan lainnya. Maka, untuk mempertahankan eksistensi diri, seseorang harus banyak bergerak dan mengambil banyak kesempatan untuk memperbanyak pengalaman. Hal ini juga berlaku untuk perusahaan. Ya, perusahaan yang sering menghadirkan inovasi atau pembaharuan terhadap produk-produk yang ditawarkannya akan tetap eksis di pasaran. Untuk itu, sebagaimana sebuah roda yang bisa tetap berdiri dengan bergerak, individu, kelompok, lembaga ataupun perusahaan harus tetap bergerak agar eksistensinya tetap dapat dipertahankan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja Seseorang Tindakan atau perilaku seseorang selalu dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari individu itu sendiri, seperti sifat bawaan, bakat atau bentuk atau kekuatan fisik yang memang tidak terpisahkan dari individu tersebut. Lalu, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu tersebut, seperti lingkungan kerja hingga lingkaran pertemanan. Faktor eksternal ini, merupakan faktor yang dapat mempengaruhi faktor internal, contohnya seseorang memiliki sifat asli rasa optimisme yang rendah dalam melakukan pekerjaan, namun dengan lingkungan yang penuh semangat dan mendukungnya, maka individu tersebut bisa berubah menjadi orang yang penuh optimisme dalam menjalankan pekerjaannya. Selain faktor internal dan eksternal, semangat dan keyakinan seseorang dalam bekerja lebih spesifik lagi dipengaruhi oleh beragam faktor-faktor di bawah ini, antara lain. Budaya Faktor ini memang memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan mental seseorang. Budaya yang membiasakan seseorang atau individu untuk bersikap disiplin tentu memberikan pengaruh terhadap individu tersebut. Dalam masyarakat, istilah etos budaya bukanlah hal yang asing lagi. Etos budaya inilah yang menggambarkan tekad, disiplin, sikap mental hingga semangat kerja masyarakat yang ditentukan oleh sistem orientasi nilai yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Agama Keyakinan yang dianut seseorang sangat berpengaruh terhadap apa yang dikerjakannya. Tidak bisa dinafikan, jika agama sering dijadikan alasan seseorang dalam melakukan sesuatu. Banyak dari penganut agama yang tidak pernah lepas dari ajaran agamanya, mulai dari pikiran, aktivitas sosial hingga semangat dalam bekerja. Maka dari itu, agama dapat menjadi satu faktor yang mempengaruhi semangat seseorang dalam pekerjaan yang dilakoninya. Kondisi lingkungan Seperti yang telah disinggung sebelumnya, faktor lingkungan adalah salah satu faktor yang paling banyak memberikan pengaruh terhadap seseorang. Lingkungan ini bisa berupa lingkungan tempat tinggal, kerja dan pergaulan. Bahkan lingkungan pendidikan juga ditempuh sebelumnya juga ikut andil dalam mempernari semangat atau gairah seseorang dalam bekerja. Kualitas pendidikan yang dimiliki oleh sumber daya manusia pada sebuah perusahaan atau lembaga akan memberikan dampak terhadap perkembangan dari perusahaan atau lembaga tersebut. Sumber daya manusia yang berkualitas dengan attitude yang baik, tentu akan memberikan pengaruh positif terhadap kemajuan dan perkembangan sebuah perusahaan. Motivasi Faktor yang satu ini memang banyak mempengaruhi seseorang dalam bertindak atau melakukan sebuah pekerjaan. Seseorang yang memiliki motivasi tinggi dalam bekerja akan membuat hasil pekerjaan yang dilakukan tersebut menjadi lebih baik, karena dibarengi dengan usaha dan motivasi yang tinggi. Maka, untuk meningkatkan perkembangan perusahaan atau lembaga, harus dilakukan peningkatan motivasi kerja untuk setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut. Karena semangat, keyakinan dan gairah seseorang dalam melakukan pekerjaan dilandasi oleh pandangan dan nilai seseorang terhadap pekerjaan tersebut. Ekonomi yang terstruktur Faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang selanjutnya adalah sistem ekonomi yang terstruktur. Sudah bukan rahasia lagi memang, jika seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, maka dari itu ada atau tidaknya struktur ekonomi juga ikut andil dalam memberikan motivasi kerja seseorang. Pekerja atau anggota yang diberikan intensif sesuai dengan kinerjanya tentu dapat memacu nya untuk bekerja keras dan mendapat hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut di atas merupakan faktor yang banyak mempengaruhi semangat, keyakinan dan efisiensi seseorang dalam bekerja. Maka, jika Anda adalah seorang atasan yang menemukan pekerja, karyawan atau anggota dengan semangat kerja yang rendah maka Anda dapat melihat beberapa faktor di atas yang mungkin mempengaruhi kinerja orang tersebut. Etos Kerja Pada Dunia Startup Dewasa ini perkembangan perusahaan startup memang sedang marak terjadi. Bahkan beberapa perusahaan startup tersebut banyak dijalankan oleh generasi millennial dan bisa dikatakan memiliki usia yang muda. Hal ini tentu mencerminkan bahwa pemuda saat ini sudah banyak yang menyadari tentang pentingnya berbisnis dengan memanfaatkan teknologi yang sedang pesat berkembang. Dengan munculnya beragam bisnis atau perusahaan startup ini tentu memberikan dampak yang positif, terutama pada terbukanya lapangan pekerjaan sehingga ikut berperan dalam menanggulangi masalah pengangguran yang melanda negeri ini. Perlu Anda ketahui sebelumnya, perusahaan atau bisnis startup sendiri merupakan bisnis yang dijalankan dengan pemanfaatan teknologi dan menjawab permasalahan yang terjadi dalam masyarakat. Contohnya adalah, e-commerce atau marketplace online dan jasa antar-jemput online yang sudah sering kita jumpai. Namun, bukan hanya itu bisnis atau perusahaan startup juga bisa berupa konsultasi online melalui aplikasi atau website, les privat atau tutor dan lain sebagainya. Sebagai sebuah bisnis yang sedang marak dirintis oleh para millennial, Anda yang ingin bekerja pada perusahaan ini harus selalu siap bergerak dan memunculkan ide-ide baru. Pasalnya, etos kerja di dunia startup teknologi ini memang memiliki pergerakan yang lebih dinamis dan menantang. Setidaknya, beberapa etos kerja pada perusahaan digital berikut ini harus Anda latih atau miliki sebelum benar-benar terjun pada dunia startup, yaitu Mendukung banyak hal Bekerja pada sebuah perusahaan memberikan pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan dengan bekerja pada corporate. Meskipun, perusahaan startup menjadi yang populer saat ini dan banyak diburu oleh para millennial, namun tidak menutup adanya berbagai problem yang sering muncul dalam dunia kerja pada umumnya. Bekerja pada perusahaan startup harus didukung oleh banyak hal, karena iklim kerja digital sangat dinamis dan menantang. Hal ini menuntut Anda untuk selalu bergerak mengikuti berbagai trend masa kini sehingga apa yang Anda kerjakan tidak tertinggal dibanding dengan yang lain. Penuh dengan ide Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bekerja pada perusahaan startup menuntut seseorang untuk bergerak aktif dan dinamis. Jika Anda bergerak lebih lambat, maka bisa jadi perusahaan startup tersebut akan tertinggal dibanding dengan pesaingnya. Hal itu merupakan tantangan yang selalu muncul dalam dunia startup. Apabila Anda memiliki passion pada bidang ini dan sering memiliki ide-ide yang unik, maka bekerja di perusahaan startup bisa menjadi hal yang menyenangkan. Mudah beradaptasi berbeda dengan budaya corporate yang cenderung lebih stabil dan kaku, bisnis startup memiliki fleksibilitas lebih tinggi sehingga mudah beradaptasi menjadi kunci untuk terjun dalam dunia startup. Hal ini tidak terlepas dari budaya startup yang aktif bergerak mengikuti beragam perubahan pada dunia digital dan teknologi. Jika Anda meleng’ sedikit saja dan membiarkan yang lain bergerak lebih cepat, maka bisa jadi perusahaan startup selangkah lebih di belakang. Mengambil resiko Beragam perubahan yang sering terjadi pada dunia startup tidak jarang memberikan resiko yang cukup tinggi terhadap perusahaan. Maka dari itu, menyelami dunia startup harus dibarengi dengan keberanian dalam mengambil resiko. Namun, bukan hanya berani mengambil resiko tersebut, Anda juga harus menghitung atau memperkiraan resiko apa saja yang nanti akan dihadapi jika Anda mengambil sebuah tindakan tertentu. Open minded Perang ide atau gagasan bukanlah hal yang baru dalam dunia startup. Perkembangannya yang cukup dinamis membuat setiap orang yang terlibat juga ikut memikirkan ide-ide baru sebagai inovasi atau pembaharuan. Untuk itu, diperlukan pikiran yang terbuka agar perang ide tidak menjadi bakal api’ untuk bisnis atau perusahaan startup yang digeluti. Itulah beberapa etos kerja perusahaan digital atau startup yang perlu Anda ketahui sebelum benar-benar terjun di dalamnya. Dengan memiliki sifat-sifat di atas Anda dapat dengan mudah memasuki dunia startup yang selalu dinamis dan memberikan tantangan baru, sehingga lebih menyenangkan dilakukan. Ciri-Ciri Seseorang yang Memiliki Etos Kerja Tinggi Setelah membahas berbagai hal tentang etos kerja, selanjutnya adalah ciri-ciri orang yang memiliki sikap semangat dan optimisme dalam bekerja. Cek beberapa ciri-ciri di bawah ini untuk mengetahui seberapa etos kerja yang Anda miliki. Menghargai waktu Waktu merupakan hal penting yang dimiliki oleh setiap manusia. Meski masing-masing memiliki jatah waktu yang sama, yaitu 24 jam setiap harinya namun setiap orang berbeda dalam memanfaatkannya. Orang yang memiliki kinerja yang baik tentu akan memperhatikan setiap waktu yang dimilikinya dan enggan untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat atau sekedar bermalas-malasan. Waktu yang dimilikinya akan digunakan semaksimal mungkin untuk sesuatu yang produktif sehingga memberikan hasil kerja yang terbaik. Memiliki moralitas dan kejujuran Pekerjaan bukan hanya soal bagaimana cara membuat laporan, menghitung dan aktivitas menekan keyboard komputer. Kompetensi moral dan attitude adalah hal yang menjadi penilaian kinerja seseorang. Pekerja, karyawan atau anggota yang memiliki kejujuran dan moral yang baik akan lebih disenangi dan memberikan pengaruh positif bagi anggota lainnya. Maka dari itu, selalu jaga moral dan kejujuran sebagai bagian dari etika bekerja dan nilai yang berlaku pada masyarakat umum. Komitmen terhadap sesuatu Melihat kinerja seseorang juga dapat dilihat dari seberapa konsisten karyawan atau anggota tersebut dalam melakukan pekerjaannya. Aktivitas bekerja bukanlah hal yang dilakukan sekali dua kali saja, namun ia merupakan rutinitas seseorang yang menuntut curahan pikiran bahkan tenaga. Maka, ketika seseorang tidak dapat melakukan pekerjaan itu dengan konsisten bisa dikatakan bahwa anggota atau karyawan tersebut memiliki kinerja yang kurang dan mempunyai komitmen yang rendah terhadap apa yang telah menjadi tanggung jawabnya. Memiliki pendirian yang kuat Seperti yang dikatakan sebelumnya, kinerja seseorang dapat dihubungkan dengan sifat, sikap mental, kepribadian bahkan karakternya. Jika seseorang memiliki pendirian yang labil, maka akan berdampak pada kurangnya hasil kerja yang dilakoninya. Sekian pembahasan mengenai etos kerja, semoga menambah semangat Anda untuk semangat dalam bekerja. [business-about] Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing PT APPKEY PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.